Beberapa waktu lalu, setelah hari hujan, dede Yas menghampiri papanya yang sedang asik nongkrong jaga warung. "Pa, ada cacing, ayo sini lihat!” kira-kira begitu katanya. Akhirnya sang papa pun beranjak bangun dan mengikuti ke arah mana dede Yas berjalan. Ternyata benar, di sebuat sudut yang ada di halaman belakang, tampak seekor cacing tanah dengan ukuran yang cukup besar merayap keluar dari dalam tanah.
Cacing tanah dengan ukuran besar seperti terlihat pada gambar memang sudah sering papanya dede Yas temui disekitar halaman belakang terutama jika ia sedang menggali tanah untuk menanam atau mengubur sesuatu. Sementara mamanya dede Yas yang melihat cacing tersebut merasa jijik dan tidak mau mendekat.
Dari sebuah situs, papanya dede Yas menemukan beberapa hal-hal / fakta yang menarik dari cacing tanah ya, diantaranya adalah:
- Cacing tanah hidup didalam terowongan di dalam tanah dimana mereka juga menyeret daun serta sisa-sisa tanaman ke dalam tanah yang memungkinkan udara masuk melalui jalan yang mereka buat. Lubang yang di buat oleh cacing tanah tersebut menyebabkan tanah menjadi lebih subur sehingga akar tanaman lebih cepat berkembang.
- Cacing tanah hanya memakan sesuatu yang pernah hidup (makhluk hidup yang telah mati).
- Jika cacing tanah kehilangan atau terpotong salah satu ujung bagian tubuhnya, maka akan tumbuh penggantinya.
- Walau ada lebih dari 6.000 spesies cacing tanah, tetapi ternyata hanya beberapa jenis cacing tanah saja yang membantu pengomposan.
- Cacing merupakan hewan "hermaprodite" yakni hewan yang mempunyai alat kelamin jantan dan betina. Walaupun cacing mempunyai kelamin ganda, cacing tetap melakukan perkawinan dan menghasilkan kokon atau kepompong yang berisi lima atau lebih telur beserta sperma yang dibentuk saat fertilisasi (proses pembuahan). Kokonnya berbentuk seperti buah jeruk dengan ukuran kecil.
- Bayi dari cacing tanah setelah menetas dapat langsung hidup mandiri.
- Cacing tanah tidak memiliki paru-paru dan menggunakan kulitnya untuk bernafas.
- Fosil cacing yang mirip dengan cacing tanah, telah ditemukan di bebatuan diperkirakan berusia 600 juta tahun yang lalu.
- Cacing merupakan hewan berdarah dingin, tubuh cacing terdiri atas 80 % air.
- Di kondisi yang sesuai serta makanan yang cukup, Cacing tanah dalam sehari bisa makan sampai separuh dari berat tubuhnya.
- Walaupun cacing termasuk jenis hewan invertebrata yang tidak mempunyai tulang dan rangka, tetapi cacing tetap memerlukan kalsium untuk diet sehat mereka. Tanpa kalsium cacing akan akan sakit.
- Gerakan tubuh cacing hanya dilakukan oleh otot sirkular yang berbentuk cincin serta otot yang memanjang dalam tubuh mereka yang meregang kemudian berelaksasi secara bergantian. Gerakan dari ke-2 jenis otot ini memungkinkan cacing bergerak di dalam tanah yang lembab dan basah.
- Cacing tanah menghasilkan kotoran yang mirip seperti tanah yang banyak mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tumbuhan. Oleh karena itu keberadaan cacing tanah sangat membantu menyuburkan tanah.
- Tempat tinggal yang disukai cacing tanah adalah tanah yang lembab, basah dan gelap. Maka jangan heran jika cacing tanah sering ditemukan di bawah batu atau tanaman lapuk. Sebagian lagi menyukai tempat hidup seperti kotoran kuda serta sapi karena banyak mengandung makanan untuk mereka.
- Cacing tanah membenci makanan yang bersifat asam misalnya jeruk dan nanas. Cacing tanah akan pergi jika di sekitar tempatnya tinggal terdapat makanan yang bersifat asam.
- Cacing tanah bisa berumur sampai 4 tahun, asalkan berada dengan kondisi lingkungan yang sesuai atau baik. Walaupun demikian, di alam bebas, hewan ini biasanya hanya dapat hidup kurang lebih selama dua tahun. Hal ini dikarenakan adanya cuaca ekstrim misalnya musim kemarau yang panjang atau banjir, adanya pemangsa atau predator dan kekurangan makanan.
- Karena memiliki kulit yang tipis, cacing tanah tidak tahan terhadap radiasi sinar ultra-violet matahari.
Dari situs yang lain, ternyata ada catatan mengenai manfaat cacing tanah untuk kesehatan ya. Ternyata cacing tanah dapat digunakan untuk mengobati antara lain:
- Penyembuhan tifus. Tifus di akibatkan dari pertumbuhan bakteri salmonella dalam organ pencernaan kita. Dengan mengkonsumsi cacing tanah ternyata mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tifus tersebut. Cara mengkonsumsinya bisa di rebus dahulu lalu di buat bubuk cacing tanah yang nantinya di minum bersama madu. Cara pengobatan tersebut di afirmasi oleh ahli farmakologi.
- Obat Diare. Diare adalah penyakit yang cukup lazim di alami setiap orang. Cacing tanah sebagai salah satu obat tradisional bisa menyembuhkan penyakit diare ini. Sifat cacing tanah menjadi antibakteri bagi bakteri E.Coli dan shigella yang menjadi penyebab diare.
- Melancarkan Sirkulasi darah. Cacing tanah memiliki enzim yang mampu untuk menghancurkan lemak jahat di system sirkulasi darah kita. Sehingga system peredaran darah kita akan menjadi lebih lancar. Itulah mengapa cacing tanah juga digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi dan stroke.
- Melancarkan Pencernaan. Cacing tanah seperti diketahui mengandung banyak protein yang membantu proses aktivitas biologis tubuh. Kandungan enzim, seluosa, dan katalisator yang di butuhkan tubuh untuk proses metabolisme banyak terdapat di dalam tubuh cacing tanah. Oleh sebab itu secara tidak langsung, cacing tanah mampu membantu melancarkan sistem pencernaan.
- Antipiretik. Ekstrak cacing tanah mengandung nitrogen dengan sifat basa. Kandungan tersebut dapat membantu mengurangi demam tinggi pada penyakit seperti tifus. Bahkan, riset IPB menunjukkan bahwa dengan menggunakan cacing tanah lebih efektif untuk mengurangi demam daripada menggunakan bahan kimia seperti parasetamol yang ada efek sampingnya.
- Menenangkan syaraf. Pheretima yang terdapat dalam cacing tanah mempengaruhi system saraf manusia. Efeknya, kita akan merasa tenang, rasa sakit berkurang, dan kejang-kejang bisa dihentikan. Sehingga, konsumsi cacing tanah cukup tepat saat dalam kondisi sakit gigi, pusing, atau kondisi rematik yang mana kita merasa sakit luar biasa di bagian tubuh tertentu.
- Meningkatkan energi. Cacing tanah mengandung taurin yang mampu meningkatkan proses metabolism lemak yang kemudian di ubah menjadi ATP atau energy. Efek tersebut berlaku bagi siapa saja termasuk bagi wanita yang sedang menjalani program diet.
- Menyembuhkan luka. Cacing tanah mengandung asam arakidonat yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan sel-sel baru. Kondisi tersebut baik untuk proses penyembuhan luka yang membutuhkan pergantian sel mati menjadi sel-sel baru.
- Meningkatkan nafsu makan. Di sadari atau tidak, cacing tanah mengandung banyak protein dimana adanya kandungan enzim yang membantu proses metabolism dalam tubuh. Itu akan membuat system pencernaan kita berjalan dengan baik dan dikondisikan tetap merasa nyaman. Kondisi organ pencernaan yang terjaga fungsinya akan menstimulus dorongan pola makan yang proporsional yang dibutuhkan tubuh.
Saran konsumsi cacing tanah: Cacing tanah memang hewan yang menjijikkan jika dilihat dari habitatnya. Sehingga perlu cara pengolahan yang baik sebelum kita mengkonsumsinya. Pertama kita perlu membersihkan kotoran di dalam perutnya dengan membelah perutnya. Selanjutnya di cuci hingga bersih dan direbus hingga mendidih. Air hasil rebusan cacing tanah bisa di minum sebagai obat. Tubuh cacing tanah biasanya di buat bubuk dan kemudian di minum dengan madu sekitar 3 gelas per harinya.
Wah ternyata hebat juga si cacing tanah ini ya. Papanya dede Yas jadi inget kalau ternyata dia dulu juga pernah mengkonsumsi cacing tanah yang katanya dibakar, lalu ditumbuk dan dicampur dengan jamu saat sedang sakit tifus ya. Rasanya benar-benar tidak enak, seperti lumpur mungkin ya hehehe, tetapi karena untuk pengobatan, akhirnya diminum juga…hoekkk..
Untuk informasi mengenai klasifikasi ilmiah dari cacing tanah ini bisa dilihat antara lain di:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah
- https://en.wikipedia.org/wiki/Earthworm
- https://en.wikipedia.org/wiki/Lumbricus_terrestris